Jumat, 03 Desember 2010

    Ingat Selalu

    Bismillah Ar-Rohman Ar-Rohim

    Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

    Alhamdulillah dgn seidzin Alloh kita bisa belajar dan memahami sesuatu yg mengarahkan manusia menjadi hamba Alloh yg lurus...segala ilmu ada disisinya...segala kekuasaan ada ditangannnya..kita hanya berharap agar dilapangkan dada dan hati agar tetap dlm petunjuknya...

    wahai saudaraku Alloh mengingatkan disurat Al-A'Raf ayat172(silahkan dicek)bahwa manusia sebelum manusia lahir kedunia manusia telah diambil persaksian oleh Alloh thd diri mereka sendiri...bahwa Alloh-lah ROB.. manusia semuanya...dan kita telah bersaksi dan membenarkan persaksian tersebut...skrng bagaimana kita menegakkan kembali persaksian tersebut sebagaimana yg Alloh perintahkan di surat ALI-IMRON ayat 18....dipertengahan dan akhir Al-A'raf 172 ...dijelaskan bahwa bnyk manusia yg tdk mengetahui akan hal ini...padahal inilah pondasi awal aqidah yg lurus...sebagaimana yg Rosululloh SAW menjelaskan Bahwa"manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanya yg menjadikan ia majusi...yahudi atau nasrani"...dan manusia akan beralasan...LUPA...Akan persaksian yg kokoh ini di akhirat nanti...atpi alasan ini Alloh tolak dengan TEGAS....dan balasan bagi orang yg lupa/melupakan lihat disurat THOHA ayat 124-127
    WAHAI saudaraku...di ayat 173 Alloh menjelaskan bahwa manusia akan berlasan lagi yaitu dengan menyalahkan orang tuanya(mengkambing hitamkan )...yg menyebabkan ia jadi kuffur kpd Alloh ..padahal Alloh telah menjelaskan disurat Al-A'Raf ayat 179 bahwa manusia telah dibekali dgn HATI..PENDENGARAN..MATA..JIKA tdk dimanfaatkan maka akan Alloh jadikan penghuni NERAKA.

    WAHAI saudaraku...diayat 174 Alloh menjelaskan..klo pribadi kita adalah orang berimana maka dgn dijelaskan ayat ini akan segera kembali kepada Alloh...yaitu kembali dari kebodohan dan kekafiran kembali kepada tauhid yg lurus .

    wahai saudaraku.........
    bersyukurlah kpd Alloh....dgn diturunkan Al-qur'an manusia jadi berpetunjuk...dan lurus dlm mengabdi kepadaNYA
    bersyukurlah kpd Alloh... dgn diutusnya Rosululloh manusia mengerti dan tahu bagaimana mendekatkan diri kepada Alloh tanpa dibarengi kesyirikan
    bersyukurlah kpd Alloh ...dgn adanya orang beriman yang HANIF ...ILMU yg lurus tetap terjaga hingga kita bisa memahami dan mengambil hikmah dari pengajaran yg lurus dan istiqomah.
    bersyukurlah kpd Alloh.... KITA masih di beri hidup dan tugas kita skrng adalah mengamalkan perintah Alloh dan menghidupkan...HATI ...DIRI...KELUARGA KITA....untuk tetap pada fitrahnya yaitu...menjadi HAMBA yang tawadhu...dan taat hanya kepadaNYA .

    hanya kepada Alloh lah kita mohon ampun dan petunjuk
    SUBHANAKA LA ILMA LANA ILLA MA 'ALAMTANA INNAKA ANTA ALIMULL HAKIM
    SUBHANKA ALLOHUMMA WABIHAMDIKA ALLOHUMMAGFIRLI...AMIIIIIIN

    WASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH .

    Senin, 29 November 2010

    Wanita Sholehah

    Bismillahi Arrohman...Arrohim.

    Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

    wahai saudariku.....
    banyak diantara kita kita yang selalu beruasaha menjadi manusia yg Alloh pilih untuk mewarisi Al-quran(lihat surat Fathir(35) ayat 32)...sejauh mana kita berusaha kearah sana...sungguh2kah atau sebatas ingin tahu...maka dari itu yuk kita lihat Alqur'an surat Al-Ahzab(33) AYat 32-34

    wahai saudariku.........
    mari kita perhatikan ayat 32...disini Alloh menjelaskan bagaimana sikap seorang perempuan beriman dalam bertutur kata lawan jenis(pria)...maka Alloh menjelaskan...agar kita(wanita) tdk tunduk dlm berbicara(mendayu-dayu...bercanda yg berlebihan...merajuk..dll)..... sehingga timbul keinginan buruk bagi orang yg dihatinya ada penyakit(melecehkan...menggoda....merayu...memberi angan -angan semu)...maka Alloh ajarkan kpd wanita beriman agar berkata yg baik(tegas..jelas..istiqomah).....yuk..kita rubah..krn yg Alloh ajarkan memang menjaga marwah wanita sholihah.

    wahai saudariku.......
    mari kita renungkan ayat 33...
    wanita sholiha adalah wanita yg tahu batasan d/Alloh disini....dijelaskan bagaimana rutinitas seorang perempuan yg cenderung banyak.dilakukan dirumah...krn wanita solihah berfungsi mendidik...dan membentuk keluarga dan anak menjadi orang yg beriman yg tangguh....yaitu ketika bapak/suaminya tdk ada dirumah,,,maka wanita solihah menggantikan peran...meyampaikan pengajaran yg baik d/ bpk atau suaminya u/ diterapkan dlm keluarga...inilah pondasi awal kekuatan aqidah diawali dari keluarga(wahai orang yg briman jagalah diri dan keluargamu dari api neraka).

    dan wanita soliha berbeda dgn wanita kuffur tremasuk dlm berhias(mempercantik diri)...artinya tdk mengikuti tata cara berhias orang jahiliyah...yg cenderung untuk menarik lawan jenis.
    maka tetaplah taat kepada Alloh..dan senatiasa melakukan berbagi ibadah..yg bisa dilakukan dirumah bersama keluarga dan anak-anak.
    itulah cara yg Alloh tunjukkkan bagaimana kesucian seorang wanita beriman akan senatiasa terjaga.

    wahai saudariku.......
    mari kita tuntaskan......Ayat 34
    jika wanita beriman..ingin tangguh...maka tugas seorang bapak/suami..u/memberikan pengajaran...terhadap keluarga...ini yg biasa dilakukan rosululloh dan sahabat yg senantiasa...memberikan pengajaran kpd keluarganya pad waktu ashar...hingga menjelang magrib..agar keluargasakinah mawwadah warohmah tdk sebatas slogan...dan wacana....dari sinilah kita bisa memahami sifat ALLOH yg MAHA LEMBUT dan MAHA MENGETAHUI...bagaimana tabiat wanita yg sebenarnya dalam islam...begitupun karakter laki-laki....dlm islam yg tdk melulu mencari harta...bnyk hal yg bisa dikerjakan.

    wahai saudariku........
    jika kita ingin menyayangi seseorang lakukanlah karena Alloh...sehingga janji Alloh sebagaimana yg tertulis di surat MARYAM AYAT 96 dapat kita raih...insyaAlloh amiiiiiin.

    wahai saudariku
    diantara 7 golongan yg Alloh lindungi di yaumul akhir adalah...orang yg bersatu karena Alloh dan berpisah karena Alloh juga.....dan tidak sempurna iman seorang yg islam sebelum ia mencintai saudara/i sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.......

    wahai saudari ku camkanlah surat Al-Hadid ayat 16....dimana dengan bnyk sendau gurau mengakibatkan kita lalai dari mengingat Alloh(lihat asbabun nuzul ayat ini)
    moga bermanfaat dan menjadikkan kita lebih baik dari hari kemarin...amiiiin

    wassalamu'alaikumwarohmatullohi wabarokatuh.

    Minggu, 28 November 2010

    Nafkah Bagi Wanita Beriddah

    A. Pengertian Nafkah
    Nafkah ialah apa saja yang diberikan kepada istri, seperti makanan, pakaian, uang atau lainnya.
    Nafkah sudah menjadi ketetapan Allah atas para suami, bahwa mereka wajib menunaikannya kepada istri-istri mereka, meski telah diceraikan sekali pun selagi masih dalam masa iddah. Karena Allah SWT telah berfirman: (QS. Al-Baqarah: 241)
    Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.

    B. Pengertian dan Dalil Hukum Iddah
    Bagi istri yang putus hubungan perkawinan dengan suaminya baik karena ditalaq atau karena ditinggal mati oleh suaminya, mempunyai akibat hukum yang harus diperhatikan yaitu masalah iddah. Keharusan beriddah merupakan perintah Allah yang dibebankan kepada bekas istri yang telah dicerai baik dia (istri) orang yang merdeka maupun hamba sahaya untuk melaksanakannya sebagai manifestasi ketaatan kepadanya.

    Kata ‘iddah berasal dari kata kerja ‘adda ya’uddu yang artinya kurang lebih al-ihshâ`, hitungan, perhitungan atau sesuatu yang dihitung. Dari sudut bahasa, kata ‘iddah biasanya dipakai untuk menunjukkan pengertian hari-hari haidh atau hari-hari suci pada perempuan.

    Sedangkan secara terminologis, para ulama telah merumuskan pengertian ‘iddah dengan rumusan, antara lain :

    اسم للمدة التى تنتظر فيها المرأة وتمتسع عن التزويج بعد وفاة زوجها أو فراته لها

    Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa ‘iddah adalah suatu tenggang waktu tertentu yang harus dihitung oleh seorang perempuan semenjak ia berpisah (bercerai) dengan suaminya. Baik perpisahan itu disebabkan karena talak maupun karena suaminya meninggal dunia. Dan dalam masa tersebut perempuan itu tidak dibolehkan kawin dengan laki-laki lain.

    Dengan demikian jika ditinjau dari segi bahasa, maka kata iddah dipakai untuk menunjukkan pengertian hari-hari haid atau hari suci pada wanita.
    Para ulama’ telah merumuskan pengertian iddah dengan rumusan, antara lain:
    a. Suatu tenggang waktu tertentu
    b. Wajib dijalani si bekas istri
    c. Karena ditinggal mati oleh suaminya maupun diceraikan oleh suaminya.
    d. Keharaman untuk melakukan perkawinan selama masa iddah

    Menurut H. Arso Sastroadmojo dalam bukunya Hukum Perkawinan Indonesia dijelaskan bahwa: Iddah adalah tenggang waktu dimana janda bersangkutan tidak boleh kawin bahkan dilarang pula menerima pinangan atau lamaran dengan tujuan untuk menentukan nasab dari kandungan janda itu bila ia hamil. Dan juga sebagai masa berkabung bila suami yang meninggal dunia dan untuk menentukan masa rujuk bagi suami bila talak itu berupa talak raj’i.

    Perempuan yang ber’iddah (al-mu’taddah) dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori. Pertama, perempuan yang ber’iddah karena ditinggal mati oleh suaminya (almutawaffâ ‘anhâ zawjuhâ). Ketentuan masa ‘iddahnya adalah: [1] empat bulan sepuluh hari (arba’ah asyhur wa ‘asyr), dengan catatan tidak hamil, baik pernah dukhûl maupun tidak; [2] sampai melahirkan (wadh’u al-hamli), jika kehamilannya dinisbatkan kepada shâhib al-‘iddah.

    Kedua, perempuan yang ber’iddah bukan karena ditinggal mati oleh suaminya (ghayr al-mutawaffâ ‘anhâ zawjuhâ). Ketentuan masa ‘iddahnya adalah [1] sampai melahirkan, bila kehamilan dinisbatkan kepada shâhib al-‘iddah; [2] tiga qurû`, jika ia pernah menstruasi; [3] tiga bulan (tsalâtsat asyhur), bila belum menstruasi atau sudah putus dari periode haidh (ya`isah).
    Selanjutnya, yang menarik untuk mendapatkan fokus perhatian cukup dalam hubungan ini adalah fungsi ‘iddah, yaitu membersihkan diri dari pengaruh atau akibat hubungan perempuan bersangkutan dengan suami yang menceraikannya.

    Dalam hal terakhir ini, definisi kelompok Syafi’iyyah tentang ‘iddah layak untuk diperhatikan:
    مدة تتربص فيها المرأة لمعرفة براءة رحمها او للتعبد أو لتفجعها على زوجها

    Definisi tersebut mengisyaratkan tiga fungsi ‘iddah, yaitu:
    a. barâ`ah ar-rahim (membersihkan rahim),
    b. ta’abbud (pengabdian diri kepada Tuhan), dan
    c. tafajju’ (bela sungkawa atas kematian suami).

    Dengan demikian, sebenarnya tidak mudah juga mematrik pengertian ‘iddah dalam suatu ungkapan. Di samping itu, tampak pula bahwa terdapat beberapa sebab, akibat, dan fungsi ‘iddah. Akan tetapi, yang jelas kewajiban ber-’iddah hanya dikenakan kepada perempuan tidak pada laki-laki. Para ulama sepakat bahwa perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, baik cerai hidup maupun cerai mati, diwajibkan menjalani ‘iddah. Konsensus ini didasarkan kepada al-Qur`an, al-Hadits, dan al-Ijmâ’.

    Tetapi, para ulama fiqh berbeda pendapat tentang perceraian yang terjadi setelah wathi` syubhat, pernikahan fâsid, dan zina. Golongan al-Dzahiri, misalnya, tidak mewajibkan ‘iddah bagi perempuan yang dicerai secara fâsid, walaupun sudah terjadi dukhûl, sebab tidak ada dalilnya baik dalam al-Qur`an maupun al-Sunnah. Sedangkan golongan lainnya mewajibkan ‘iddah bagi perempuan semacam itu. Bagi kelompok kedua ini, wathi` syubhat dan wathi` yang dilakukan dalam nikah yang fâsid adalah sama saja dengan wathi` dalam pernikahan yang sah dalam pokok soal; melihat kondisi rahim dan kandungannya dinisbatkan kepada lelaki yang menyetubuhinya.

    Namun, di kalangan ini pun terdapat perbedaan pendapat tentang perempuan yang berzina. Golongan Hanafiyah, Syafi’iyyah, dan at-Tsauri menyatakan bahwa perempuan yang berzina tidak wajib ber’iddah, dengan alasan bahwa kegunaan ‘iddah adalah untuk memelihara keturunan, sedangkan zina--dalam pandangan mereka—tidak menimbulkan hubungan nasab. Pendapat ini juga dianut oleh Abu Bakar al-Shiddiq dan Umar bin al-Khattab. Sementara itu, Malikiyyah dan Hanabilah menetapkan adanya ‘iddah bagi perempuan yang berzina.

    Agaknya, jika ‘iddah dimaksudkan untuk untuk membersihkan rahim, dan ia merupakan satu-satunya cara untuk itu, maka perempuan yang dizinai semestinya harus ber’iddah. Kekacauan nasab akan semakin bertambah bila dalam hal ini ‘iddah tidak diberlakukan. Namun, bila ada alat pembuktian yang secara meyakinkan menunjukkan bahwa rahim perempuan tersebut bersih dari bibit yang akan tumbuh, maka dalam kasus ini alat tersebut dapat dimanfaatkan dan perempuan tersebut boleh tidak menjalani masa ‘iddah. Dengan kata lain, perempuan yang berzina tidak dapat bebas begitu saja untuk kawin dengan orang lain, tetapi ia juga tidak mutlak menunggu dalam suatu tenggang waktu tertentu sebagai masa ‘iddah. Dengan demikian, dalam kasus-kasus yang tidak secara tegas dikemukakan oleh al-Qur`an atau al-Sunnah, penetapan ‘iddah merupakan ijtihâd ulama. Oleh karena itu, peluang untuk terjadinya perbedaan pendapat cukup besar.

    C. Macam-Macam Talak
    Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai nafkah bagi wanita beriddah, sedikit akan dibahas macam-macam talak agar lebih mudah dipahami. Dalam sub bab ini terdapat tiga pembahasan, yaitu:

    a. Talak ba’in dan talak raj’i
    Fuqaha’ telah sependapat bahwa talak itu ada dua macam, yaitu talak ba’in dan talak raj’i. Talak raj’i ialah suatu talak di mana suami memiliki hak untuk merujuk istri tanpa kehendaknya. Dan talak raj’i ini disyaratkan pada istri yang telah digauli.
    Mengenai talak ba’in, fuqaha sependapat bahwa talak tersebut terjadi karena belum terdapatnya pergaulan, karena jumlah bilangan talak dan penerimaan ganti pada khulu’, meski masih diperselisihkan di antara fuqaha, apakah khulu’ itu talak atau fasakh.
    Fuqaha juga sependapat bahwa bilangan talak yang mengakibatkan talak ba’in pada orang merdeka adalah tiga kali talak, jika dijatukan secara terpisah-pisah.

    b. Talak sunni dan talak bid’i
    Fuqaha sependapat bahwa orang yang dianggap menjatuhkan talak sunni terhadap istrinya apabila ia menjatuhkan satu talak ketika istrinya dalam keadaan suci dan belum digauli, sedang orang yang menjatuhkan talak ketika istrinya dalam keadaan haid atau dalam keadaan suci tetapi sudah digauli adalah talak bid’i.

    c. Khulu’
    Kata-kata khulu’, fidyah, shulh, dan mubara’ah, semuanya mengacu pada satu makna, yaitu pemberian ganti rugi oleh seorang perempuan atas talak yang diperolehnya. Hanya saja masing-masing kata tersebut mempunyai arti khusus. Khulu’ adalah pemberian oleh istri kepada suami semua harta yang diberikan oleh suami kepadanya. Shulh adalah pemberian sebagian harta. Fidyah adalah pemberian sebagian besar harta. Dan mubara’ah adalah penghapusan oleh istri atas suami dari hak-hak yang dimilikinya.

    D. Hak-Hak Orang yang Beriddah dan Ikhtilaf ‘Ulama
    Jika dilacak secara agak dalam, sejatinya terdapat aturan dalam al-Qur`an bahwa lelaki harus menanggung beban material dari pernikahan dan perceraian. Beban itu adalah pemberian nafkah oleh suami untuk istri dalam masa pernikahan atau mut’ah bagi istri yang baru diceraikan selama masa ‘iddah. Allah SWT. Berfirman: (al-Baqarah ayat 241),

    “Kepada perempuan-perempuan yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut’ah menurut yang ma’rûf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa”.
    Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, pembahasan mengenai iddah dibagi menjadi dua. Pertama, iddah macam-macam istri. Kedua, iddah karena kematian suami. Pembicaraan mengenai iddah macam-macam istri dibagi menjadi dua. Pertama, lamanya waktu iddah. Kedua, hak-hak orang yang beriddah.

    Mengenai hak-hak istri yang sedang beriddah, fuqaha sependapat bahwa istri yang beriddah dari talak raj’i memperoleh nafkah dan tempat tinggal. Begitu pula halnya wanita yang sedang hamil, berdasarkan firman Allah berkenaan dengan istri-istri yang ditalak raj’i dan istri-istri yang ditalak dalam keadaan hamil: (Ath-Talaq: 6)

    Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin...

    Kemudian fuqaha berselisih pendapat mengenai tempat tinggal dan nafkah bagi istri yang ditalak ba’in tidak dalam keadaan hamil dalam tiga pendapat.
    Pendapat pertama, menetapkan istri berhak tempat tinggal dan nafkah. Pendapat ini dikemukakan oleh fuqaha Kufah.

    Abu Hanifah berkata: Ia punya hak nafkah dan tempat tinggal seperti perempuan yang dithalaq raj’i. Karena dia wajib menghabiskan masa iddah di rumah suaminya. Sedangkan di rumah ini dia terkurung, karena suami masih ada hak kepadanya. Jadi dia wajib mendapatkan nafkahnya. Nafkahnya ini dianggap sebagai hutang yang resmi sejak hari jatuhnya thalaq, tanpa bergantung kepada adanya persepakatan atau tidak adanya putusan Pengadilan. Hutang ini tidak dapat hapus, kecuali sesudah dibayar lunas atau dibebaskan.

    Pendapat kedua, mengatakan bahwa istri tersebut tidak memperoleh tempat tinggal maupun nafkah. Pendapat ini dikemukakan oelh Ahmad, Dawud, Abu Tsaur, Ishaq, dan segolongan fuqaha.

    Pendapat ketiga, hanya menetapkan tempat tinggal saja untuk istri tersebut tanpa nafkah. Pendapat ini dikemukakan oleh Malik, Syafi’i, dan yang lain.
    Syafi’i dan Malik berkata: Ia mendapat hak tempat tinggal, tetapi tidak mendapat hak nafkah, kecuali kalau hamil. Karena ‘Aisyah dan Ibnu Musayyab menolak hadits Fathimah.

    Silang pendapat ini disebabkan adanya perbedaan riwayat tentang hadits Fatimah binti Qais dan adanya pertentangan antara hadits tersebut dengan lahir ayat al-Qur’an.

    Fuqaha yang tidak menetapkan tempat tinggal dan nafkah bagi istri tersebut beralasan dengan hadits Fatimah binti Qais, yaitu:
    إنما قالت: طلقنى زوجى ثلاثا على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيت النبي صلى الله عليه وسلم فلم يجعل لى سكنى ولا نفقة

    “Fatimah binti Qais berkata, ‘Suamiku menceraikan aku tiga kali pada masa Rasulullah Saw. Kemudian aku datang kepada Nabi Saw., maka beliau tidak menetapkan tempat tinggal atau nafkah untukku.’” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

    Dalam sebuah riwayat disebutkan demikian:
    أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إنما السكنى و النفقة لمن لزوجها عليها الرجعة

    “Rasulullah Saw. Bersabda, ‘Tempat tinggal dan nafkah hanyalah bagi istri yang dapat dirujuk oleh suaminya’” (HR. Ahmad)

    Pendapat ini diriwayatkan dari Ali r.a., Ibnu Abbas r.a., dan Jabir bin Abdullah r.a.
    Akan halnya fuqaha yang menetapkan tempat tinggal tanpa nafkah bagi istri yang ditalak ba’in dan tidak hamil beralasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Malik dalam al-Muwaththa’ dari hadits Fatimah tersebut, di mana di dalamnya disebutkan:
    فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ليس لك عليه النفقة

    “Maka Rasulullah Saw. Berkata, ‘Anda tidak mempunyai hak untuk mendapatkan nafkah dari dia.’”
    Kemudian Rasulullah Saw. Menyuruh Fatimah untuk menjalani iddahnya di rumah Ibnu Ummi Maktum, dan dalam riwayat tersebut tidak disebutkan adanya penghapusan tempat tinggal. Itulah sebabnya, mereka tetap memegangi keumuman firman Allah: (Ath-Thalaq: 6)

    Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu...

    Mereka mengemukakan alasan berkenaan dengan perintah Nabi Saw. kepada Fatimah binti Qais untuk menjalani iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum bahwa hal itu karena omongannya jelek.
    Sedang fuqaha yang mewajibkan adanya tempat tinggal dan nafkah, mereka beralasan dengan keumuman firman Allah, “tempatkanlah mereka (istri-istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu: (QS. Ath-thalaq: 6). Dan untuk kewajiban nafkah, mereka mengemukakan, nafkah itu ikut wajibnya penyediaan tempat tinggal pada talak raj’i atas istri yang sedang hamil dan pada kewajiban suami istri itu sendiri. Ringkasnya, jika tempat itnggal itu diwajibkan berdasarkan ketentuan syara’, nafkah pun menjadi wajib pula.

    Dari Umar r.a. diriwayatkan bahwa ia berkata tentang hadits Fatimah tersebut:
    لا ندع كتاب نبينا وسنته لقول امرأة
    “Kami tidak akan meniggalkan kitab Nabi kami dan sunahnya hanya karena kata-kata seorang perempuan.”

    Yang dimaksud dengan kitab Nabi adalah firman Allah “tempatkanlah mereka (istri-istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu: (QS. Ath-Thalaq: 6)
    Di samping karena sunah Nabi Saw. yang terkenal adalah mewajibkan nafkah, jika ada kewajiban tempat tinggal.

    Oleh karena itu, pendapat yang lebih baik dalam masalah ini, istri yang ditalak ba’in dalam keadaan tidak hamil itu memperoleh dua hak sekaligus; tempat tinggal dan nafkah, berdasarkan lahir ayat al-Qur’an, dan sunah rasul Saw. yang telah diketahui atau ketentuan umum ayat al-Qur’an ini dibatasi (ditakhshish) keumumannya dengan hadits Fatimah binti Qais tersebut. Akan tetapi, pemisahan antara kewajiban nafkah dengan tempat tinggal sulit dterima, dan segi kesulitannya adalah karena dalilnya lemah.

    E. MUT’AH
    Jumhur fuqaha berpendapat bahwa pemberian untuk menyenangkan hati istri (mut’ah) tidak diwajibkan untuk setiap istri yang dicerai.

    Fuqaha Zhahiri berpendapat bahwa mut’ah wajib untuk seiap istri yang dcerai.
    Segolongan fuqaha berpendapat bahwa my’ah haya disunatkan, tidak diwajibkan. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Malik.

    Abu Hanifah berpendapat bahwa mut’ah diwajibkan untuk setiap istri yang dicerai manakala pemutusan perkawinan datang dar pihak suami, kecuali istri yang telah ditentukan mas kawin untuknya dan dicerai sebelum digauli. Jumhur ulama juga memegangin pendapat ini. Abu Hanifah beralasan dengan firman Allah: (al-ahzab: 49)

    Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, Kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya Maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya.

    Maka Allah mensyaratkan mut’ah diberikan pada istri yang belum didykhul. Allah berfirman: (al-baqarah: 237)

    Jika kamu menceraikan Isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal Sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, Maka bayarlah seperdua dari mahar yang Telah kamu tentukan itu...

    Dari ayat ini dapat diketahui bahwa istri tidak memperoleh mut’ah apabila telah ada penentuan mas kawin dan talak terjadi sebelum ada pergaulan. Sebab, apabila pemberian mas kawin untuk istri tidak wajib, tentu pemberian mut’ah untuknya lebih tidak wajib lagi.

    Pendapat ini sungguh membingungkan karena apabila mas kawin belum ditetapkan untuknya, maka ditetapkanlah mut’ah sebagai penggantinya, da apabila separuh mas kawin dikembalikan dari tagan istri, maka tidak ditetapkan sesuatu pun untuknya.
    Mengenai firman Allah: (al-baqarah: 236)
    ...dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. orang yang mampu menurut kemampuannya...

    Syafi’i mengartikan perintah tentang mut’ah pada ayat ini kepada keumuman orang perempuan yang telah ditetapkan mas kawinnya dan diceraikan sebelum digauli.
    Sedangkan fuqaha Zhahiri mengartikan perintah memberikan mut’ah itu kepada keumumannya.
    Jumhur fuqaha berpendapat bahwa orang perempuan yang memperoleh khulu’ tidak memperoleh mut’ah, karena kedudukannya sebagai pihak yang memberi, seperti halnya wanita yang ditalak sebelum digauli sesudah ada penentuan mas kawin.

    Oleh karena itu, fuqaha Zhahiri mengatakan bahwa khulu’ adalah aturan syara’, itu bisa memperoleh dan bisa memberi.

    Dalam mengartikan perintah memberikan mut’ah itu “sunah”. Malik beralasan dengan firman Allah pada akhir ayat tersebut, yaitu: (al-baqarah: 236)
    ...yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan.

    Yakni bagi orang yang bermurah hati dalam mberbuat kebaik. Dan sesuatu hal yan termasuk dalam urusan kemurahan dan kebaikan hati tidak termasuk perkara yang wajib.

    F. UKURAN MUT’AH

    Kepada wanita yang diceraikan, Allah telah mewajibkan agar diberi mut’ah. Hanya saja ukurannya tidak Dia tentukan. Dia hanya memberi pengarahan uang sangat bijaksana, agar mut’ah itu diberikan dengan ukuran yang patut (ma’ruf) menurut kaya-miskinnya suami. Jadi masing-masing hedaknya memberi menurut kemampuannya sendiri-sendiri. Firman Allah Ta’ala: (al-baqarah: 236)
    ...dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan.

    G. FIQIH YANG BERLANDAS ETIK-MORAL
    Dalam realitasnya, wacana yang berkembang di kalangan umat Islam justru bukan masalah nafkah yang harus ditunaikan oleh “bekas” suami, melainkan kewajiban ‘iddah yang mesti dijalankan oleh “mantan” istri. Sangat terasa bahwa ketentuan ‘iddah yang dalam praktiknya telah dipahami sebagai beban dan urusan istri (perempuan) telah memperoleh perhatian yang jauh lebih serius baik dari sudut teoritisnya maupun pengawasan dan pelaksanaannya di lapangan ketimbang urusan nafkah yang pada dasarnya merupakan kewajiban lelaki (suami)--juga baik dari sudut teoritisnya maupun aplikatifnya.

    Sesungguhnyalah, di samping untuk mengetahui tentang positif dan negatifnya rahim, ‘iddah pada saat diturunkannya telah berfungsi secara efektif sebagai upaya minimal untuk melindungi hak-hak perempuan pasca-perceraian dan kematian. Dalam batas waktu ‘iddah itu, perempuan masih berhak untuk mendapat perlindungan ekonomi dan perlindungan sosial. Perlindungan ini misalnya terlihat dari desakan al-Qur`an pada suami untuk membuat wasiat khusus sebelum meninggal dunia untuk mempertahankan istrinya di dalam rumahnya paling tidak selama satu tahun dan untuk nafkah hidupnya. Allah SWT berfirman (2:240),

    “Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) di beri nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah dari rumahnya. Akan tetapi, jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu membiarkan mereka berbuat yang makruf terhadap diri mereka”.
    Dengan demikian, jika ayat ini dibaca dalam perspektif social yang berlaku pada saat itu, maka akan terlihat bahwa perlindungan khusus diambil untuk melindungi hak-hak perempuan yang waktu itu banyak yang terampas.

    Di samping itu, ada pertimbangan lain yang bisa diajukan seputar disyari’atkannya ‘iddah dan ihdâd. Yaitu pertimbangan etis-moral, yang tentunya berbeda-beda aksentuasinya dari kasus per kasus, seiring dengan keberagaman latar belakang dan motivasi yang menyertai terjadinya perceraian.

    Pertama, dalam kasus perceraian karena suami meninggal. Pada bagian ini, ‘iddah di samping bertujuan memperjelas status genetika juga dimaksudkan sebagai pernyataan sikap berkabung (ihdâd). Tentu saja, berkabung yang perlu dijalani istri tidak boleh dijalani dengan cara-cara yang tidak manusiawi, seperti yang telah ditampilkan masyarakat Arab jahiliyyah yang melarang perempuan mu’taddah untuk menyisir rambut, memotong kuku, dan sebagainya. Dengan demikian, selama masa ‘iddahnya (4 bulan 10 hari), di samping perempuan tersebut harus membiarkan rahimnya tidak menampung benih baru, yang bersangkutan juga diminta untuk tidak mengekspresikan satu sikap yang mengesankan bahwa dirinya tidak sedang tertimpa musibah.

    Kedua, dalam kasus talak raj’i. Dalam tataran ini, fungsi ‘iddah di samping untuk kerangka kejelasan genetika juga untuk membuka kesempatan selebar-lebarnya khusus kepada mereka berdua (suami-istri) untuk segera kembali sebagai suami istri. Sejatinya, kewajiban memberikan nafkah atas suami terhadap istri yang dicerainya, terutama dalam talak raj’i, merupakan cara lain untuk menggiring suami-istri tersebut ke arah perdamaian (rekonsiliasi). Ini paralel dengan dambaan Islam agar sekali pernikahan dilangsungkan maka harus diusahakan dengan sekuat tenaga untuk tidak cerai, karena Allah akan sangat marah. Nabi bersabda, abghadl al-halâl ‘inda Allah ath- Thalâq. Dengan ketentuan ‘iddah ini, sesungguhnya Islam mengharapkan mereka berdua untuk kembali sebagai suami istri.

    Walaupun demikian, Islam masih memberikan persyaratan bahwa jika sang suami sudah memutuskan untuk merujukinya, maka dia tidak boleh melakukannya dengan maksud menimbulkan kemudaratan bagi istrinya, baik fisik maupun mental, tetapi untuk menggaulinya dengan cara yang baik. Allah SWT. berfirman (2:231), “Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir ‘iddah-nya, maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf pula. Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan…”.


    Daftar Pustaka:
    ‘Abidin, Ibnu, Hasyiyah Radd al-Mukhtar ‘ala ad-Dur al-Mukhtar, Beirut: Dar al-Fikr, Jilid III, Tanpa Tahun.
    Ad-Dzahabiy, Asy-syarî’ah al-Islâmiyyah: Dirâsah Muqaranah baina Ahli as-Sunnah wa Madzhab al-Ja’fariyyah.
    Al-‘Asqalaniy, Ibnu Hajar, Bulugh al-Maram, Semarang: Thaha Putera, 1982.
    Al-Anshariy, Zakaria, Fath al-Wahhab Syarh Manhaj at-Thullab, Beirut: Dar al-Fikr, 1981.
    Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, Fiqih Wanita, Semarang: CV Asy-Syifa, 1986.
    Al-Jaziri, Abdurrahman, Kitab al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-‘Arba’ah, Tanpa Tahun.
    Asy-Syairazi, Asy-Syaikh al-Imam az-Zahid al-Muwafiq Abi Ishaq Ibrahim Bin Ali Bin Yusuf Ali Fairuzzaabadi, al-Muhazzab, Surabaya: Ahmad Bin Said Bin Nabhah, t.t., jl. II
    Az-Zuhaily, Wahbah, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Juz VII.
    Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata sosial, cet.1, Jakarta: Rajawali Pers, 1993.
    Kisyik, Abdul Hamid, Bimbingan Islam untuk Mencapai Keluarga Sakinah, di terj. Ida Mursida, Bandung: al-Bayan, 1995.
    Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, pasal 149.
    Rahman I, Abdur. Shari’ah The Islamic Law, alih bahasa, Basri Iba Asghary dan Wadi Masturi, cet.1, Jakarata: Rineka Cipta, 1992.
    Ramulyo, M. Idris, Hukum Perkawinan di Indonesia, Ind. Hill Co. Jakarta, 1991.
    Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Jakarta: Pustaka Amani, 1989.
    Sabiq, As-Sayid, Fiqh as-Sunnah, cet. 2, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1973.
    Sabiq, Sayid, Fiqih Sunah, cet. 7, jl. 8, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1990.

    Tampil Memikat dengan Bakat

    Bakat diberikan sebagai karunia dari Allah. Memaksimalkannya dan memupuk sikap sang juara sangat bergunan untuk meraih keberhasilan.
    Keunikan sebuah karunia...
    Keunikan akan membawa kita pada spesifikasi da spesialisasi keahlian yang mengisi setiap ruang kehidupan manusia. Percepatan yang kini terjadi dalam kehidupan pun menuntut keahlian spesifik yang bisa mengatasi berbagai kebutuhan yang timbul. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang dipenuhi oleh Allah melalui apa yang disebut dengan bakat.
    Bakat adalah keunikan dan dimiliki secara spesifik oleh setiap orang. Bakat menurut bahasa adalah dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Namun, Kang Hernowo lebih suka menyebut bakat sebagai potensi yang dimiliki oleh seseorang.
    Bakat atau potensi manusia kemudian dikelompokkan lagi oleh Howard Gardner menjadi 8 kelompok. Gardner menyebutnya sebagai 8 kecerdasan:
    1. Kecerdasan Linguistik
    Merupakan kecerdsasan yang membuat seseorang memiliki kemampuan yang mengagumkan untuk berkomunikasi, menulis dengan gaya yang segar, menguasai bahasa asing dengan mudah, serta selalu berkomunikasi dengan bahasa yang baru setiap harinya.
    2. Kecerdasan Visual-Spasial
    Akan membuat pemiliknya sangat akurat membedakan bentuk warna, menuangkan gambaran abstrak yang masih ada dalam benak, serta memiliki daya pikir yang luar biasa untuk menciptakan rancang bangun yang mungkin tak terpikirkan sama sekali oleh orang lain.
    3. Kecerdasan Kinestetis
    Tak hanya meliputi gerakan tubuh semata tapi juga meliputi kecerdasan untuk menggabungkan gerakan tubuh dengan pikiran untuk menyepurnakan suatu gerakan.
    4. Kecerdasan Logika Matematika
    Meliputi bebarapa aspek seerti kemapuan melakukan berpikir logis, perhitungan matematis memecahkan masalah, pela pikir deduksi dan induksi serta kemampuan mengenali pola hubungan.
    5. Kecerdasan Interpersonal
    Memungkinkan seseorang memiliki kemampuan yang baik untuk berkomunikasi dan memahami orang lain, mengerti kondisi pikiran dan suasana hati, sikap atau temperamen, serta motivasi dan kepribadian.
    6. Kecerdasan Intrapersonal
    Berhubungan dengan diri sendiri. Orang dengan kecerdasan intrapersonal mampu memahami apa yang terjadi pada dirinya, sekaligus pembuat rencana dan strategi yang ulung.
    7. Kecerdasan Musikal
    Dimiliki oleh orang-orang dengan kemampuan yang tinggi dalam mengapresiasikan beraneka jenis suara dan melodi. Orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kepekaan untuk memahami sesuatu yang berada dalam irama.
    8. Kecerdasan Naturalis
    Kecerdasan terakhir yang ditemukan oleh Gardner. Kecerdasan ini sangat berperan untuk mengembangkan kepekaan terhadap hukum sebab akibat dan kemampuan untuk survive di alam bebas.
    Teori dan kecerdasan oleh Gardner kini berdampingan dengan beberapa teori kecerdasan yang diakui kebenarannya, di antaranya adalah teori 5 kecerdasan.
    Arif Rahman, tokoh pendidikan Indonesia menjelaskan 5 kecerdasan itu adalah kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelekual, kecerdasan sosial dan kecerdasan jasmani.
    Untuk mengasah bakat yang kita miliki, lakukan anjuran Kang Hermowo, seperti di bawah ini...
    1. Miliki teladan yang nyata dan sukses sesuai dengan bakat yang dimiliki.
    2. Banyak membaca dan menambah pengetahuan.
    3. Temukan karakter diri.

    Syaja'ah (Menguak Jiwa Ksatria Sang Sufi)

    Seorang Sufi adalah ksatria sejati. Berani menentang kebathilan meski harus menderita. Tak gentar menghadapi tantangan dan ancaman, walau harus mengorbankan diri. Namun, sebagai manusia, bukanlah fisik yang menjadi baju kekesatriaannya, akan tetapi jiwa yang shalehlah perisai hidupnya. Sebab, ia yakin bahwa cahaya Ilah selalu menuntunnya. Dalam leteratur, kesatria sufi tersebut disebut dengan syaja’ah.
    Syaja’ah secara etimologis (bahasa) berarti berani. Sedang, pada tingkat istilah, syaja’ah sering dimaknai sebagai sautu sikap berani untuk melakukan suatu tindakan yang benar untuk melakukan suatu tindakan yang benar serta berani mengahadapi tantangan dalam menegakkan prinsip-prinsip kebenaran. Pada syaja’ah, sikap keksatriaan itu tidaklah ditentukan oleh kekuatan fisik, akan tetapi oleh kekuatan hati dan kebesaran jiwa.

    Galilah Potensi Anda

    “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari sepasang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
    Bila kita melihat ayat di atas, semestinya manusia tidak menganggap dirinya lemah atau hina, padahal di mata Allah kita semua sama. Hanya saja kalitas manusia hanya dilihat pada sejauh mana mereka mampu memaksimalkan potensi yang ada pada mereka. Hal ini yan gtak pernah kita sadari.
    Glenn van Ekeren pernah menulis,”Semua orang diciptakan dengan kemampuan yang sama untuk menjadi laind aripada yan glain. Walaupun kita tidak diciptakan sama, masing-masing memiliki kemampuan yang menonjo dalam bidang tertentu dalam bidang tertentu dalam kehidupan kita. Salah satu unsur dasar sukses adalah ahli di bidang anda”.
    Hanya saja, banyak di antara kita yang tidak pernah menyadari potensi diri kita sendiri. Karena itu, “Identifukasikanlah apa yang menghambat anda menjadi hebat. Lalu berupayalah mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan”, ujar Terry Bradshaw.
    Tetapi harus diakui, menemukan potensi diri dan kemudian meggalinya menjadi lebih maksimal itu, sangatlah tidak mudah.
    Namun, “Banyak jalan menuju Roma”, begitulah ujar The King of Dangdut, Roma Irama. Dengan syarat, potensi itu diiringi oleh sikap disiplin yang baik.
    Menurut Jacson Brown, “Talenta tanpa disiplon adalah seperti seekor gurita main sepatu roda. Banyak gerakan tetapi anda tidak pernah tahu apakah maju, mundur, atau ke samping”.
    Ibarat kata, antara potensi dan disiplin itu seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Hidup disiplin adalah ketika kita telah mengerti fungsi waktu.
    Pesan Thomas Wolfe, “Kalau seseorang memiliki talenta dan tidak menggunakannya, ia gagal. Kalau ia memiliki talenta dan menggunakan hanya separuhnya, ia separuh gagal. Kalau ia memiliki talenta dan belajar menggunakan keseluruhannya, ia sukses dengan penuh kemuliaan dan meraih kepuasan serta kemenangan yang tidak banyak dikenal orang.
    Apakah kita bisa menggali potensi itu dan kemudian menggunakannya?? Inginkah kita sukses?? Tanyakanlah pada diri kita dan katakan “KITA BISA”!!!

    Mengobati Jerawat

    “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka sembuhlah si penderita dengan izin Allah azza wa jalla”/
    Jauh sebelum obat jerawat modern bertaburan di pasar, Rasululllah saw, sudah memberikan solusinya yang tidak menimbulkan efek samping.
    Bila anda sudah jemu dan alergi terhadap berbagai macam obat jerawat. Cobalah mengikuti adap yan gdisarankan rasulullah saw.
    Rasulullah saw, menganjurkn untuk megobari jerawat dengan minyak wangi dzaririah dan berdo’a seperti, “Ya Allah yan gmengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil, kecilkanlah jerawatku ini”.
    Mudah kan?? Islam itu g menyusahkan ko’!! Pakai dan lihat hasilnya!!
    Selamat mencoba!!!!

    Khasiat Labu

    Secara umum, labu tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama sekali di pelosok-pelosok di daerah. Sudah banyak kreasi makanan yang lahir darinya.
    Namun bagi Rasulullah, buah labu bukan hanya makanan. Dalam sabdanya,”Hai Aisyah!! Kalau engkau memasaka makanan maka perbanyaklah labunya, sesungguhnya labu itu dapat mengobatkan kesedihan hati”.
    Berikut ini kandungan dan kahsiat labu:
     Betakaroten untuk melindungi mata dari katarak, dari serangan kanker, jantung, dll.
     Dapat mengendalikan kadar gula dalam darah.
     Digunakan untuk pengobatan disentri, ginjal, demam dan diare.
     Air perasannya dipercaya bisa mn=engabati luka akibat racun binatang.
     Labu baik jika dibuat bubur, diyakini dapat menguatkan lambung dan limpa.

    Kandungan dan khasiat biji labu:
     Biji labu merah/kuning, ditemukan sejumlah asam amino yang langka.
     Biji labu merah mengandung mineral 2n (seng) dan Mg (Magnesium), sangat penting untuk kesehatan organ reproduksi, termasuk kalenjar prostan.
     Mengandung asam amino, berkhasiat mencegah atau mengatasi hipertrofi atau pembesaran prostat jinak, pada pria dewasa.

    4 Perkara pada Manusia

    Allah memberi empat perkara pada manusia:
    1. Orang yang berjuan perang dan bisa kembali
    2. Orang yang pergi haji dan kembali
    3. Orang yang berpuasa
    4. Orang yang sakit, lalu sembuh

    Kesemuanya, , , Jika seseorang terlibat dalam salah satu dari empat perkara tersebut, dan setelahnya tak ada hasilnya atau tidak meningkat amal ibadahnya. Maka, ketika ia terlibat dalam perkara tersebut, ia tidak mengerjakannya dengan baik.

    Dan Allah menjadikan orang yang mengerjakan empat perkara tersebut dengan baik, maka ia pun akan menjaid baik, dari segi ibadahnya.

    Rahasia Mengubah Takdir

    Bisakah mengubah takdir? Banyak orang malas yang menjadikan takdir sebagai dalih atas kemalasannya. Padahal, takdir itu bisa diubah. Memang, tidak semua takdir bisa diubah. Misalnya, jika kita ditakdirkan sebagai seorang laki-laki, tidak bisa diubah menjadi seorang perempuan.

    Lalu bagaimana cara kitamengubah takdir? Cara yang benar dan tepat, tentu saja harus bersumber dari Pembuat takdir yang tiada lain Allah SWT melalui Al Quran dan Hadits Nabi saw.

    Bagi Anda yang belum tahu, bahwa takdir bisa diubah, silahkan simak hadist berikut:

    Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

    Cara Mengubah Takdir
    Cara Pertama ialah dengan berdo’a. Dalilnya ialah hadits diatas.

    Cara Kedua adalah bersedekah. Rasulullah SAW pernah bersabda : “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)

    Cara Ketiga adalah bertasbih. Ada hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah bersabda :

    “Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu? Para sahabat menjawab : “Ya, wahai Rasululullah, Rasul bersabda “Yaitu do’a “Dzun-Nun : “LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADH-DHOLIMIN” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang dholim”). (H.R. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).

    Cara keempat ialah dengan bershalawat ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala sholawatnya untuk Rasulullah SAW, maka Rasul berkata kepada orang tersebut : “Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni” (H.R Imam Ahmad At-Tabroni)

    Jadi, jangan pernah berhenti berdo’a dan berusaha. Seburuk apa pun kondisi saat ini, semuanya masih bisa berubah. Bagaimana pun pahitnya pengalaman kita dimasa lalu, masih bisa berubah. Optimis selalu Anda bisa mengubah takdir Anda menjadi lebih baik.

    Jadilah Penebar Semangat!!!

    Cara terbaik untuk memupuk semangat adalah dengan berupaya mengorbankannya dan menularkan kepada orang lain. Dengan menyemangati orang lain, kita jadi merasa berkewajiban untuk selalu bersemangat.
    Kenapa sih, harus menebar semangat???

    1. Sebab Setiap Orang Butuh Dorongan
    Untuk memunculkan hal terbaik dari diri, kita butuh pemacu. Seperti mobil yang perlu distarter agar bisa berjalan. Sayangnya sebagian oran salah memilih pemacu yang mana akan berakibat fatal, seperti: narkotika, bius, dll.
    Jadi, bila kita sudah merasakan sebuah keberhasilan, sekecil apa pun itu, kenapa g berbagi dengan orang lain yang butuh dorongan positif untuk menata kembali hidup mereka?

    2. Sebab Kita Bersaudara
    Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara (QS. Al-Hujurat 49: 10)
    Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk saling menasihati dan menyemangati saudara-saudara kita. Seperti Allah menyuruh kita untuk saling menasihati dalam kebenaran (lihat: QS. Al-‘Ashr 103: 3)

    3. Sebab Kita Ingin Terus Semangat
    Sekali kita lemah semangat, maka hilanglah detik-detik dimana seharusna kita melewatkannya untuk melakukan yang terbaik. Orang bijak mengatakan, cara terbaik untuk bellajar adalah denga mempraktekkannya dan mengajarkannya kepada orang lain. Begitu pula dengan semangat, cara terbaik untuk memupuk semangat adalah dengan berupaya mengorbankannya dan menularkannya kepada orang lain.

    4. Sebab Ada Nilai Kebenaran di dalamnya
    Kita tahu, orang-orang yang hilang semangat juga termasuk kaum lemah. Meraih mereka, membangkitkan kembali harapan mereka merupakan dukngan yang tak kunjung bernilai dibanding sumbangan harta.

    Bagaimana Menebar Semangat??

    Satu-satunya cara adalah dengan mengawali dengan teladan.
    Menurut Napoleon Hill (2003), pesan-pesan bisa kehilangan makna kecuali bila desertai perasaan yang timbul karena gelora semangat.
    Jadi, sebelum menyemangati orang-orang di sekitar, pastikan kita menyalakan dulu dalam diri sendiri.
    Gelora semangat dalam diri dapat ditumbuhkan dan dipelihara dengan banyak cara. Mengatur bahasa tubuh adalah cara paling sederhana.
    Pandangan mata berbinar, nada suar penuh tekanan, jabatan tangan mantap, juga bisa memberi kesan positif bagi diri sendiri maupun orang-orang sekitar.
    Saat kesan positif itu muncul, semangat pun timbul.

    Jumat, 26 November 2010

    Lukisan Alam-Hijjaz

    Sekeping hati-saujana

    Kau Sahabat, Kau Teman

    teman Sejati

    Menjadi Diriku-Edcoustic

    Sebiru Hari Ini-Edcoustic

    Doa Perpisahan-Brothers

    Aku ingin Mencintaimu-Edcoustic

    Muhasabah Cinta-Edcoustic

    Allah Kiya Karo

    Kau Sahabat, Kau teman

    Selasa, 23 November 2010

    Arti Perempuan bagi Pria

    Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan memersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

    Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

    Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele. Hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya. Sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu. Jika ada makhluk yang sangat 
    bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.

    Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, katakata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele, namun baginya sangat berarti, membuatnya aman di dekatmu.

    Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang, seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

    Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya.

    Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki, apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga, karena kau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.



    Sumber: http://redeagle21.blogspot.com/2008/07/arti-perempuan-bagi-pria.html

    Yang Manakah Kamu...

    Siapakah orang yang sibuk ?
    Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil pusing akan waktu shalatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.

    Siapakah orang yang manis senyumannya?
    Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata, "Ya Rabbi Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

    Siapakah orang yang kaya?
    Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan Tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.



    Siapakah orang yang miskin?
    Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada senantiasa menumpuk - numpukkan harta.


    Siapakah orang yang rugi?
    Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.


    Siapakah orang yang paling cantik?
    Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.


    Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
    Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan kemana mata memandang.


    Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi menghimpit?
    Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpitnya.


    Siapakah orang yang mempunyai akal?
    Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni surga kelak karena telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.


    Siapakah orang yg bijak?
    Orang yg bijak ialah org yg tidak membiarkan atau membuang tulisan ini begitu saja, malah dia akan menyampaikan pula pada org lain untuk dimanfaatkan dan mengambil contoh sebagai sandaran dan pedoman kehidupan sehari-hari.

    Yang Manakah Kamu...

    Siapakah orang yang sibuk ?
    Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil pusing akan waktu shalatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.

    Siapakah orang yang manis senyumannya?
    Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata, "Ya Rabbi Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

    Siapakah orang yang kaya?
    Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan Tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.


    Siapakah orang yang miskin?
    Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada senantiasa menumpuk - numpukkan harta.

    Siapakah orang yang rugi?
    Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

    Siapakah orang yang paling cantik?
    Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

    Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
    Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan kemana mata memandang.

    Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi menghimpit?
    Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpitnya.

    Siapakah orang yang mempunyai akal?
    Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni surga kelak karena telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

    Siapakah orang yg bijak?
    Orang yg bijak ialah org yg tidak membiarkan atau membuang tulisan ini begitu saja, malah dia akan menyampaikan pula pada org lain untuk dimanfaatkan dan mengambil contoh sebagai sandaran dan pedoman kehidupan sehari-hari.

    Wanita Ciptaan Istimewa

    1. Kecantikan seorang wanita ialah terletak sejauh mana ia dapat menahan(menjaga) malunya, sementara kegagahan seorang lelaki ialah terletak sejauh mana ia dapat menahan (menjaga) marahnya.
    2. Orang yang membujang adalah orang yang belum menemukan penghibur duka dan dia baru memperolehinya dengan berkahwin.
    3. Suami adalah orang yang mencari kebahagiaan hidup dengan menghilangkan sebahagian kemerdekaannya.
    4. Wanita menghadapi banyak permasalahan; sebahagian diatasi dengan berkahwin dan sebahagian yang lain diatasi setelah dia masuk ke liang kubur.
    5. Mata yang paling indah tetapi juga harus diwaspadai adalah mata kaum wanita.
    6. Jangan menyalahkan perasaan isteri anda kerana perasaannya yang terbaik ialah ketika ia menerima anda sebagai suami.
    7. Perawan tua ialah wanita yang kehilangan kesempatan menyusahkan seorang lelaki.
    8. Yang diinginkan seorang gadis dari dunia ini hanyalah seorang suami, dan apabila ia sudah memperolehinya, ia menginginkan segala- galanya.
    9. Wanita bisa memaafkan suatu pengkhianatan suaminya, tetapi dia tidak bisa melupakannya.
    10. Kecantikan wanita tidak bererti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya.
    11. Sebelum kahwin, wanita hafal seluruh jawaban dan sesudah kahwin, ia hafal seluruh pertanyaan.
    12. Barangsiapa mengahwini wanita kerana hartanya, maka dia telah menjual kemerdekaannya.
    13. Wanita adalah bintang dan pelita bagi lelaki. Tanpa pelita, lelaki bermalam dalam kegelapan.
    14. Wanita lebih cepat daripada lelaki dalam menangis dan dalam mengingatkan peristiwa yang menyebabkan dia menangis.
    15. Wanita tertawa bila ia mampu dan menangis apabila ia menginginkan sesuatu..
    16. Pudarlah kebahagiaan seorang wanita jika ia tidak mampu menjadikan suaminya teman yang termulia.
    17. Wanita sangat berlebihan dalam mencintai dan membenci, dan tidak mengenal pertengahannya.
    18. Wanita selalu tergolong manusia halus dan lembut sampai saat dia berkahwin.
    19. Tidak mungkin seorang lelaki hidup bahagia tanpa didampingi oleh isteri yang mulia.
    20. Wanita hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara lelaki mencintai untuk hidup berbahagia.
    21. Kebijaksanaan wanita terletak di dalam hatinya.
    22. Seorang wanita yang bijaksana menambahkan gula pada kalimatnya setiap kali berbicara dengan suaminya, dan mengurangi garam pada ucapan suaminya.
    23. Cincin perkahwinan adalah cincin termahal di dunia, sebab mengharuskan pemberinya mengingatkan harganya setiap bulan tanpa henti.
    24. Sesungguhnya tidak ada wanita yang sangat cantik, yang ada ialah kaum lelaki yang sangat lemah bila berhadapan dengan kecantikan.
    25. Bagi lelaki, yang terakhir kali mati ialah jantungnya dan bagi wanita adalah lidahnya.
    26. Wanita tidak diciptakan untuk dikagumi semua lelaki tetapi sebagai sumber kebahagiaan seorang suami.
    27. Pada waktu bertunang, lelaki banyak berbicara dan perempuan mendengarkan. Pada saat perkahwinan, perempuan berbicara dan pengantin lelaki mendengarkan. Sesudah perkahwinan, suami dan isteri banyak berbicara dan para jiran tetangga mendengarkan.
    28. Setiap wanita mempunyai dua mata. Adapun wanita yang cemburu berlebihan mempunyai tiga mata. Satu di sebelah kanan, satu di sebelah kiri dan yang ketiga diarahkan kepada suami.
    29. Wanita pada umumnya takut akan tiga hal : tikus, munculnya uban dan wanita-wanita cantik yang menjadi saingannya.
    30. Isteri yang bersikap jujur dan setia kepada suami meringankan setengah beban kehidupan suaminya.

    MENGENAL WANITA

    Banyak yang tidak tahu bahwa ada beberapa perkara dalam hadits yang mengisahkan perbedaan derajat kaum wanita dan laki-laki. Perbedaan-perbedaan ini yang menaikkan derajat kaum wanita. Ciri-ciri tersebut diuraikan di bawah ini:
    1. Doa perempuan lebih makbul daripada laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada laki-laki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, beliau bersabda, "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".
    2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
    3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
    4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkanya.
    5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan.
    6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.
    7. Barangsiapa yang mengembirakan akan perempuannya, darajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut kepada Allah dan orang yang takut kepada Allah akan diharamkan api neraka atas tubuhnya.
    8. Barangsiapa membawa hadiah, (misal makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukai anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
    9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
    10. Perempuan apabila shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
    11. Wanita yang shalehah itu lebih baik daripada 1,000 laki-laki yang soleh.
    12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?? Jawab Rasulullah,"Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap laki-laki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".
    13. Apabila memanggilmu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
    14. Wanita yang taat akan suaminya, ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga shalat dan puasanya.
    15. Wanita yang taat berbakti kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Maka masuklah ia di pintu manapun yang di kehendaki dengan tidak dihisab.
    16. Surga itu dibawah tapak kaki ibu.
    17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.
    18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.
    19. Dari Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
    Jadi, janganlah sesekali kita merasa lemah. wanita sebenarnya yang membuat seseorang laki-laki itu kuat. Itulah salah satu sebab mengapa Nabi meletakan wanita setaraf pada laki-laki dan tidak lebih rendah.

    Sabtu, 06 November 2010

    di luasnya samudra, ada daratan

    Seperti biasanya aku kembali sendiri di sini,,, di rumah!!! Tapi aku memang amat menyukai suasana sepi ... apalagi di tengah jadwal kuliah dan tugas-tugas yang padat,,, yang ku butuhkan adalah ketenangan ...

    Semester ini, aku benar-benar merasa kelelahan dan kewalahan,,, betapa tidak, dosen benar-benar senang melihat mahasiswanya kelimpungan sana-sini mencari bahan-bahan tugas, dari buku bacaan sampai browsing!!! (Setidaknya, itu bagiku yang g mau bermasalah pada nilai akhir ...) Satu dosen tiga tugas, macam-macam pula... dari wawancara, analisis, resume 1 jilid buku (tebal dan tulisannya kecil-kecil), tulis tangan, dll.

    Seperti sekarang, di kamar ini, ditemani buku-buku, meja kecil, notebook kesayangan, kipas angin, baju-baju (baru disetrika dan belum sempat ku rapikan ke lemari) serta kertas-kertas yang berserakan di lantai dan tempat tidur... Aku hanya menyisakan sedikit tempat untuk menggelar sajadah! Seharian aku mengurung diri di kamar, mengerjakan tugas yang hanya lima soal,, tapi untuk jawaban dari dua soal saja sudah lima halaman folio, dan tulis tangan . . . Padahal sudah dari semalam aku bolak-balik buku dan klak-klik link sana-sini mencoba mencari pencerahan jawaban ... Huff,, dosen itu memang lihai mencari soal, bikin kita kalang kabut saja. Tapi, itulah yang sebenarnya dicari dalam menempuh jenjang pendidikan, bukan hasil akhir, tapi prosesnya.

    Fffhhh,, hari ini, yang kulakukan hanyalah menulis, kebat-kebet buku dan kertas, browsing, shalat, makan, duduk, tiduran, and mondar-mandir (cape' juga duduk mulu). Seandainya g mepet, aku juga g perlu seperti ini ..

    Mepet?? Hohoho,, aku lupa,, sebenarnya aku sendiri yang suka mengulur-ulur waktu ... Entah kenapa adrenalinku benar-benar melemah, seperti motor tak berbensin.

    Hhh,,, sebenarnya dari kemarin, aku sudah merasakan patah semangat dan benar-benar jatuh... Setengah dari perasaan kecewa pada diri sendiri sudah aku lampiaskan dengan tangis tanpa suara. Seperti Merapi yang mengeluarkan wedus gembel dan lava merah panas membara, perasaan yang kupendam-pendam ternyata telah meledak!!!

    Sebenarnya, aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa atas keadaanku ... Aku memang harus belajar kontrol diri dan legowo dengan jalan yang ku tempuh sekarang!! Walaupun dorongan dan dukungan dari orang tua layak kudapatkan ... Tapi beginilah adanya,,, mau tidak mau, aku harus menghargai keinginan dan harapan orang tua padaku. Padahal, dengan keadaan seperti ini, aku tidak bisa berkutik dan mewujudkan keinginan mereka!!!

    Ini semua adalah tentang rencana masa depanku yang secara iseng pernah kuutarakan pada mamaku, aku sempat kaget dengan air muka mama yang biasa dan terkesan cuek serta tak ridho. Sejak saat itulah aku benar-benar down, tak bersemangat atau bergairah seperti halnya sikapku di semester-semester yang lalu.

    "Coba istikhoroh aja dulu", kalimat inilah yang kudapatkan via sms dari teteh sepupuku ketika aku mencurahkan isi hatiku. Aku memang belum mencobanya, but I will ..

    Mudah-mudahan, ini sekedar jurang rintangan yang harus kulalui dengan ikhtiar, tawakal dan do'a!!! Aku benar-benar ingin mewujudkan impian itu....

    Jumat, 05 November 2010

    mau g mau

    ada sayang yang harus disembunyikan 
    ada cinta yang tak boleh disambut 
    ada rasa yang harus dikorbankan.... 
    semakin runyam ketika kita tak bisa kontrol diri 
    kenyataan yang tak bisa ia terima 
    kenyataan yang membuat semakin sesak... 
    ... 
    aku harus pulang... 
    banyak "PR" di rumah!!!!!!!!!!

    pagi berduka ... aku berduka

    Pagi ini dimulai dengan rasa gundah dan duka.. Diwarnai dengan langit mendung!! Turut bersedih atas takdir anak manusia... Merenggang nyawa di 2/3 malam!!!


    Grrrrhh,,,
    Langit sesekali mencurahkan air awannya.. sesekali terdiam (mencoba bertahan) sesekali menangis.. Tak kuasa menyaksikan dunia yang kian tua dan rapuh!! 
    Satu per satu nyawa diangkat... Mengambil yang bersih, meninggalkan yang bernoda!!! Andaikan hari ini, seluruh manusia suci telah diangkat.. Maka aku termasuk orang yang dzalim lalim lagi lalai!!!

    Ffffhhh,,,
    Akhir-akhir ini, banyak kabar duka datang... Isu sinis dan dingin nan mencekam... Kian membekukan persendian!!! Lagi ... Lagi ....

    Ssssttt... 
    Hari ini... Di rumah seseorang, jasad seseorang terbujur kaku, di satr-kan oleh sehelai kain ...
    Dingin ... (yang tak biasa)
    Roh seseorang masih menyaksikan mereka yang berurai air mata!!!!

    bukan SALAH mereka

    Inget dulu,,, ketika aku belum bisa berpikir dewasa. Tapi kawan-kawan ku di ma'had sangat mengerti dan menyayangiku!!!
    • Waktu aku mendiamkan Dika yang g pernah tau apa salahnya ... Tapi dia sangat sabar menghadapiku, dia hanya diam, tak pernah sinis... Dan, terakhir yang ku ingat, ketika dia kembali ke ma'had setelah liburan idul fitri (aku g mudik), dia melihat ke bawah dari dalam bis dan menatapku dengan senyuman yang (aku benar-benar merasakannya) sangat tulus dan manis!!! Saat itu, aku baru sadar bahwa dia g punya salah ... Dia orang baik yang hadir untuk meredam emosi jahat ku ... Dhika Kyuzan,, I Miss U
    • Waktu aku menghindari Cenoeng,,, Padahal g ada yang salah kecuali sikap ku yang sensitif ... Kita sama-sama punya kesibukan masing-masing sampai kegiatan sehari-hariku bersamanya malah vacum dan menjadi missconnection!!! Hingga dia mengirim surat pada ku ... Apologizing to me!!! Padahal aku tahu, aku yang salah... Saat itu aku sadar, bahwa dia g pernah melupakan ku ... dimana pun ...!!!
    • Waktu aku kesal pada Lindsay yang cengeng... Aku g suka kalo dia dikit-dikit nangis... Padahal ini hanyalah masalah privasi dan kebiasaan!!! Aku tak berhak untuk merubahnya semauku ... Hingga, ketika aku masih mendiamkannya, aku sakit parah (saat itu cacar yang sangat menyiksa) tapi dia tak segan-segan mengurusi ku, memberi perhatian dan pengertian!!! Saat itu, aku sadar bahwa dia tak pernah punya dendam pada ku,, apapun situasinya!!! (sampai sekarang, aku masih dianggap adik olehnya).
    • Waktu aku marahan sama A'yun... Padahal dia orang yang pengertian,,, memberi bahu ketika ku sedih, juga turut mengurusiku ketika ku sakit!!! Saat itu aku sadar kalo dia dengan segala kekurangan,, masih mengerti dan memahamiku!!!
    • Waktu ku sakit di SWIZZ (Sakinah uWla, criwIZ, asyik, n sexy abiZ), Ophiphi dengan tangan lembutnya selalu mengusap dahi ku,, menyelimuti ku, menyuapi ku, bercerita, mendongengkan ku (di sanah niha'iya, dia sahabat yang tidur di samping aku, selain "bule" yang slalu mencubitiku ketika ku tidur)!!! Saat itu aku sadar bahwa aku g mau kehilangan sahabat seperti dia...
    • Waktu aku nyimeng, ekspedisi dan nyabu (istilah-istilah yang digunakan sanah niha'iyah ketika melanggar qawaniin ma'had) bareng Mindut, Phipiq dan Amez... Ketika kita ngumpet-ngumpet dari asaatidz, ketika kita belajar bersama dengan melihat bintang ... Saat itu, aku sadar ... Bahwa sebentar lagi, aku g bakal merasakan friedrice se'delicious itu, angin malam di gedung Khodijah dan situasi itu... !!!
    dan semua kawan-kawanku "community of Zheiras" yang g bisa aku sebut satu per satu ...
    aku minta maaf atas sikap yang egoistik dan kekanak-kanakan ...

    You all are unchangable friends...
    You all are unforgottable friends!!!
     

    Site Info


    ShoutMix chat widget

    Term of Use

    Aisyah "Baby" Shafa Copyright © 2009 Community is Designed by Bie