Seorang Sufi adalah ksatria sejati. Berani menentang kebathilan meski harus menderita. Tak gentar menghadapi tantangan dan ancaman, walau harus mengorbankan diri. Namun, sebagai manusia, bukanlah fisik yang menjadi baju kekesatriaannya, akan tetapi jiwa yang shalehlah perisai hidupnya. Sebab, ia yakin bahwa cahaya Ilah selalu menuntunnya. Dalam leteratur, kesatria sufi tersebut disebut dengan syaja’ah.
Syaja’ah secara etimologis (bahasa) berarti berani. Sedang, pada tingkat istilah, syaja’ah sering dimaknai sebagai sautu sikap berani untuk melakukan suatu tindakan yang benar untuk melakukan suatu tindakan yang benar serta berani mengahadapi tantangan dalam menegakkan prinsip-prinsip kebenaran. Pada syaja’ah, sikap keksatriaan itu tidaklah ditentukan oleh kekuatan fisik, akan tetapi oleh kekuatan hati dan kebesaran jiwa.
Minggu, 28 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Pada syaja’ah, sikap keksatriaan itu tidaklah ditentukan oleh kekuatan fisik, akan tetapi oleh kekuatan hati dan kebesaran jiwa. Ilmu baru buat saya.
Nice posting. thanks sist:) Jazaaki Allah
Posting Komentar